Insting Cerdik merupakan salah satu  inovasi  yang mendukung isu strategis nasional adalah tingginya angka stunting sehingga pemerintah mengeluarkan edaran serentak untuk menurunkan angka stunting dari 21,5%  menjadi 14 % di akhir tahun 2024 melalui upaya dan penanganan serentak, RSUD Labuang Baji telah mengambil langkah responsif dengan menghadirkan pelayanan kesehatan yang berkualitas melalui penerapan Pedoman tatalaksana Dini Stunting dan Wasting pada balita, yakni INSTING CERDIK (Intervensi Stunting dan Wasting yang Cepat, Responsif xdan komprehensif). 

Pelaksanaan Implementasi INSTING CERDIK dilakukan bertahap melalui review data dan cakupan pelayanan kesehatan pada Balita, penyusunan konsep inisiatif, advokasi inisiatif ke Stakeholder Internal, Sosialisasi Internal lintas unit untuk menyamakan persepsi, pembentukan tim kerja, penyusunan rencana kegiatan, alur pelayanan dan SOP, sosialisasi eksternal dengan lintas sektor, persiapan sarana dan prasarana kegiatan, pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi kegiatan. 

Awalnya inovasi ini disosialisasikan ke kabupaten  Pangkep yang merupakan salah satu kabupaten binaan dan menjadikan RSUD Labuang Baji sebagai pusat Rujukan untuk kasus Stunting dan wasting  Hingga saat ini telah direplikasi di Dua kabupaten yaitu Kabupaten Jeneponto dan Toraja Utara. 

Dampak sebelum dan sesudah Inovasi . Sebelum inovasi, angka rujukan  Balita Stunting dan Wasting di Rumah Sakit Labuang Baji sangat Tinggi intervensi awal ditiap kabupaten akan sangat membantu dalam penanganan yang lebih cepat pada balita sehingga orang tua balita yang memiliki keterbatasan ekonomi, maupun karena tidak ada yang mengantar mereka ke pusat rujukan yang lebih tinggi dapat dengan mudah dan cepat mengakses fasyankes. 

Setelah inovasi, angka rujukan balita Stunting dan wasting ke RSUD Labuang Baji dapat  berkurang dengan mendapatkan pelayanan lebih awal yang berkualitas dan dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat.