KEPO TB (Ketuk Pintu Orang Tuberkulosis) adalah Inovasi Poliklinik TB MDR RSUD Labuang Baji bekerjasama dengan Stakeholders TB MDR ( lembaga pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat) melalui pendataan pasien yang terkonfirmasi tuberkulosis (Investigasi kontak, Skrining, dan kolaborasi ) mencegah penyebaran lebih luas pasien tuberculosis.
Inovasi KEPO TB diimplementasikan dengan melakukan pendataan pasien yang terkonfirmasi tuberkulosis. Data pasien tersebut akan diberikan kepada anggota organisasi sosial Kareba Baji dan Yamali TB (Yayasan Masyarakat Peduli TB) untuk melakukan investigasi pasien TB tersebut. Petugas rumah sakit akan melakukan koordinasi dengan petugas puskesmas area domisili pasien, terkait kegiatan turun lapangan untuk menemukan rumah pasien TB. Kunjungan rumah akan dilakukan oleh petugas puskesmas beserta anggota Kareba Baji dan Yamali TB.
Kegiatan investigasi dilakukan terhadap semua kasus TB yang ditemukan terutama pasien TB Resisten Obat. Untuk kegiatan investigasi dibutuhkan lebih banyak petugas karena jumlah Kepala Keluarga yang termasuk dalam area investigasi cukup luas. Oleh karena keterbatasan petugas lapangan di puskesmas, maka dibutuhkan bantuan organisasi sosial masyarakat, agar kegiatan tersebut dapat berlangsung secara tertib dan terarah.Untuk mengantisipasi kurangnya sumberdaya manusia di puskesmas maka dilakukan pelatihan kader kesehatan yang dapat membantu kegiatan tersebut. Demikian pula anggota organisasi sosial lebih banyak yang direkrut untuk memenuhi kebutuhan tenaga. Jadwal kunjungan rumah tidak dilakukan setiap hari, tetapi berdasarkan kesepakatan petugas puskesmas yang ditugaskan untuk melakukan investigasi dengan anggota Kareba Baji dan Yamali TB.
Dampak inovasi yang dilakukan adalah jumlah anggota masyarakat yang di skrining lebih banyak .Hal ini sangat bermakna untuk mengetahui penularan infeksi yang terjadi dimasyrakat karena adanya kasus indeks/orang yang menderita TB .Metode yang dilakukan adalah melakukan investigasi dari rumah kerumah (skrining). Setiap orang terduga TB dari hasil skrining akan dilakukan pemeriksaan dahak. Hasil pemeriksaan dahak akan menentukan apakah seseorang sudah tertular akibat kontak dengan pasien TB ataupun tidak. Dengan demikian pasien yang tertular akan diketahui secara dini, dan dapat segera mengakses pengobatan TB sebelum terjadi kerusakan paru yang lebih luas. Dampaknya secara langsung akan menurunkan angka kesakitan, menurunkan angka kematian serta meningkatkan kualitas hidup mayarakat dan yang terpenting adalah memutuskan rantai penularan infeksi tuberkulosis dalam masyarakat.
081-626-0911
Jl. DR. Ratulangi No.81, Labuang Baji, Kec. Mamajang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90132
© 2024 PPID RSUD Labuang Baji. All Right Reserved